Jembatan Kelok Sembilan di Sarilamak, Kabupaten Limapuluh Kota,
Provinsi Sumatera Barat, biasanya menjadi tempat wisata bagi pemudik
dari Bukit Tinggi ke Pakanbaru atau sebaliknya.
Selama lebaran
hari kedua, jembatan tertinggi di Sumbar tersebut akan ramai pemudik
yang beristirahat. Dibangun sejak 2003, total panjang jembatan dan jalan
mencapai 2.537 meter, terdiri dari enam jembatan sepanjang 959 meter
dan jalan penghubung sepanjang 1.537 meter.
Dari atas jembatan yang diresmikan Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Oktober 2013 itu, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan alam di sekitarnya.
"Sering pemudik berhenti di sini, sekedar menyaksikan pemandangan alam di atas Jembatan Kelok Sembilan, sambil makan jagung bakar, atau minum teh dan kopi," kata seorang penjual jagung bakar, Eni (36) di Jembatan Kelok Sembilan, Kabupaten 50 Kota, Jumat.Beritasatu, Sabtu 18 Juli 2015
Presiden
SBY saat peresmian pun mengakui keindahan pemandangan di jembatan unik
tersebut. Menurut presiden kala itu, konstruksi jembatan itu sangat
kokoh, indah, dan megah. Bahkan, mirip jembatan yang ada di negeri
sakura, Jepang.
“Saya berharap, ke depan konstruksi seperti ini juga dapat dijadikan model pembangunan konstruksi di Indonesia. Pemandangan alam di sana indah sekali. Ingin tahu bagaimana indahnya jembatan Kelok 9 di Limapuluh Kota, lihat saja ke sana langsung,” ujar Presiden SBY.Waskita, Jumat 1 November 2013
Namun,
puncak keramaian berdasarkan pengalaman pada Idul Fitri tahun
sebelumnya, biasanya terjadi pada hari kedua hingga berakhirnya cuti
bersama. Libur Idul Fitri yang reminya jatuh pada 17-18 Juli 2015, pada
sebagian besar kantor akan mendapat libur tambahan hingga 22 Juli
mendatang.
Pada puncak keramaian, pedagang di sekitar tempat itu
bisa meraih rejeki yang lebih banyak dibandingkan pada hari normal.
Untuk satu jagung bakar bisa dijual Rp6.000 hingga Rp7.000/buah, atau
naik sebesar Rp1.000 hingga Rp2.000/buah dibandingkan hari biasa yang
hanya dijual Rp5.000/buah.
0 Komentar untuk "Jembatan Kelok Sembilan di Sarilamak jadi objek wisata "