Menyaksikan peradaban Mesir kuno yang runtuh, sebagai bagian
dari perjalanan setelah Umroh.
Bagi
Anda yang masih memiliki waktu untuk berlibur sejenak setelah melakukan ibadah
Umroh, berkunjung ke Mesir bisa menjadi salah satu opsi untuk meluangkan waktu
melihat peradaban yang diruntuhkan oleh Allah SWT. dengan dikirimnya seorang
Nabi yang datang dari sungai Nil.
Mesir
dikenal sebagai wilayah yang dahulu merupakan tempat kejayaan peradaban Mesir
kuno. Beberapa Nabi pernah diutus untuk berdakwah diwilayah yang penuh padang
pasir itu, seperti Nabi Musa as. dan saudaranya Nabi Harus as.
Bangunan-bangunan peninggalan peradaban yang bersebelahan dengan sungai Nil
tersebut yang masih berdiri dan sangat terkenal adalah tiga piramida dengan
piramida terbesar bernama Piramida Giza. Selain piramida juga terdapat patung
Sphinx yang berwujud singa berkepala manusia.
Peradaban
Mesir Kuno adalah contoh bagaimana kisah peradaban yang menentang ayat-ayat
Allah diruntuhkan. Kala itu Raja Ramses II mengklaim bahwa dirinya adalah
tuhan. Dirinya juga bertindak semena-mena dengan membunuh seluruh anak
laki-laki yang lahir ketika dirinya berkuasa termasuk memperbudak para Bani
Israil. Fir'aun yang juga berusaha untuk membunuh rasul utusanNya yaitu
Nabi Musa as. karena selalu menentang kemusrikan raja yang memiliki banyak
pasukan penyihir itu. Hingga akhirnya, Fir'aun mati tenggelam saat mengejar
Nabi Musa bersama bani Israil yang menyeberang Laut Merah menuju tanah
Palestina. Fir'aun adalah julukan untuk raja yang memerintah peradaban Mesir
Kuno.
Tanah
Mesir juga merupakan tempat dimana Nabi Musa as. dibesarkan. Saat ini di sana
bisa mendatangi perpustakaan terbesar di dunia, perpustakaan Alexandria.
Perpustakaan yang sampai saat ini masih terus menambah koleksi buku-buku ilmu
pengetahuannya. Banyak catatan-catatan bagaimana keruntuhan peradaban Mesir
kuno tercatat di perpustakaan ini.
Perjalanan
umroh dengan berlibur mendatangi reruntuhan dan mengetahui sejarah bagaimana
Mesir Kuno diruntuhkan oleh Allah SWT. adalah bukti bahwa kejayaan manusia
tidak ada artinya dengan menyeru pada agama yang benar. Juga membuktikan bahwa
apa saja yang kita banggakan di dunia ini tidak memiliki arti karena akan
runtuh suatu hari. Sehingga hendaknya manusia senantiasa memuji Tuhannya dan
selalu bertaqwa sebagai wujud syukur atas karunia yang diberikanNya.
0 Komentar untuk "Menyaksikan peradaban Mesir kuno yang runtuh"